Sunday, October 21, 2012

Kita dan Islam

Nama : Nur Aini Binti Shafie
No Pelajar : 2012267328
No i/c : 940702115380
Tajuk : Kita Dan Islam (Yusuf)
Nama lecture : Ustaz Abd Aziz bin Harjin

SISTEM HUBUNGAN
Memulai perbincangan tentang nilai-niai elementer ajaran islam ini, kita akan
membuka pembahasan tentang sistem hubungan antara manusia dan kriteria baik-buruk yang muncul dari sistem hubungan tadi. Kita mulai dengan sistem hubungan terburuk yang kita kenal,iaitu sistem hubungan zalim atau aniaya. Sistem hubungan ini terjadi bila seseorang berusaha untuk menekan dan memperkosa hak-hak orang lain. Sistem hubungan demikian adalah sistem hubungan yang paling buruk dan paling tidak dikehendaki di dalam agama kita.
Sistem hubungan yang lebih luhur adalah sistem yang didasari oleh keinginanan
untuk berbuat baik, keinginanan untuk berkorban. Sistem ini terbentuk bila seseorang ingin memberi lebih banyak dari orang lain, berkorban, memberi lebih banyak dari yang dia terima. Di dalam agama islam, kita kenal dengan istilah ihsan. Jadi, ada tiga sistem hubungan: zalim, adil dan ihsan. Kalau kita hubungkan dengan sifat seseorang, zalim adalah sifat yang diwarnai dengan kerakusan, keinginan untuk dapat lebih dari yang diberikan. Sistem ini bersandar pada keinginan untuk berkorban dan untuk beri lebih banyak dari yang diterima.
Baik buruknya masyarakat dapat kita lihat dari sistem hubungan yang
mewarnai anggota-anggota masyarakat. Bila suatu masyarakat berkehendak untuk berbuat zalim, selalu berkehendak untuk mengambil dan meminta lebih banyak dari memberi, maka masyarakat itu akan menjadi lemah dan kacau. Masyarakat itu lemah kerana tidak mempunyai kelebihan dan tabungan, tidak mempunyai sesuatu yang boleh jadi cadangan bila terjadi sesutu bencana. Sistem yang zalim dapat pula terbentuk kalau kita bertindak zalim dalam hal non-material, misalnya bila kita selalu mencari kesalahan orang lain, tetapi enggan cari kesalahan kita sendiri.
    Sebaliknya dengan prestasi atau kelebihan, kita selalu usaha menonjolkan kelebihan dan prestasi kita. Kita juga berusaha melupakan atau menutupi prestasi atau kelebihan orang lain. Sikap demikian adalah sikap yang zalim dan penganiaya. Malahan jikalau kita mempunyai masyarakat yang anggotanya selalu siap untuk mengambil, untuk menindas dan saling berebut tetapi enggan memberi, anggota masyarakat yang zalim, maka kita akan mempunyai masyarakat yang jelek dan kacau. Suatu masyarakat yang siap untuk rutuh.

MENCARI KESALAHAN
Salah satu sikap zalim yang telah kita kenal adalah sikap tidak menghargai orang dan cenderung cari kesalahan orang lain. Sikap yang cenderung mencari kejelekan orang lain, tetapi sebaliknya selalu berusaha menutupi kejelekan diri sendiri. Sikap yang tidak mengakui prestasi dan kebaikan orang lain, tapi selalu menonjol-nonjolkan prestasi diri sendiri.
Kita cuba memberitahu satu sikap yaang kita sebut saja dengan mencari kesalahan orang lain. Ini sikap yang harus kita hindari kerana dengan mempunyai semangat dan sikap ini, bererti kita akan terjebak pada sistem hubungan zalim, sistem hubungan yang tidak dikehendaki Tuhan.Di dalam ajaran islam, hubungan antara manusia mempunyai bobot nilai yang hampir sama pentingnya dengan hubungan kita dengan Tuhan. Hubungan antara manusia juga berpengaruh terhadap hubungan kita dengan Tuhan. Kerana kalau hubungan k dengan manusia buruk, maka hubungan dengan Tuhan akan selalu terhalang oleh hubungan kita yang buruk dan sikap zalim kita. Tuhan sendiri sangat membenci orang-orang yang zalim.
Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini?
Kita boleh mendapatkan beberapa hal. Orang yang selalu mencari kesalahan orang lain, biasanya tidak melihat masalah secara objektif. Dia selalu melihat dirinya sendiri baik, sebaliknya dia melihat orang lain selalu di sisi pandangan yang tidak baik. Selalu berprangsaka buruk, salah satu segi non-material dari sikap zalim. Hal ini berbahaya kerana membuat kita tidak bersyukur. Tidak menghargai prestasi orang, paling tidak akan menyebabkan dua hal. Pertama orang yang kita hargai prestasinya pasti akan kurang senang dengan sikap kita. Bahkan mungkin akan membenci kita tetapi akibat yang lebih buruk terjadi kalau yang tidak mempunyai prestasi ini adalah tokoh-tokoh atau pemimpin-pemimpin. Sikap ini akan membuat putus asa bibit-bibit, tunas-tunas yang sesungguhnya potensial untuk menghasilkan suatu prestasi. Tidak menghargai prestasi orang bererti menanamkan kebencian di satu pihak dan membunuh prestasi di lain pihak. Tapi lebih dari itu, seorang yang bersemangat untuk mencari kesalahan, biasanya juga tidak berbuat suatu apa pun.
Firman-Nya dalam al-Quran:
“Janganlah kau berprasangka buruk,kerana setengah dari prasangka itu adalah dosa, kerana itu jangan mengumpat, jangan memata-matai,jangan mencari-cari kesalahan:apakah engkau ingin memakan bangkai saudaramu?tentunya tidak. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat dan Penyayang.”(QS,al-Hujurat,49:12).

SOMBONG
Kesombongan yang pertama adalah kesombongan yang terjadi kerana kita merasa sudah sempurna atau merasa sudah melakukan yang paling baik. Dengan sikap macam ini, kita akan menjadi mundur dan akan berhenti dari usaha-usaha memperbaiki diri. Dengan demikian, kita akan kehilangan kesempatan untuk menghasilkan prestasi yang lebih baik.
Kesombongan yang kedua adalah kesombongan kerana kita merasa tidak memerlukan pertolongan, baik itu berupa pertolongan orang lain atau mungkin lebih jauh lagi kita merasa tidak memerlukan lagi pertolongan Tuhan. Dengan kesombongan yang kedua ini,biasanya kita menjadi orang yang meremehkan jasa orang lain,dan pertolongan mereka. Sikap yang cenderung akan merusak atau menghancurkan hubungan kita dengan orang lain. Orang-orang yang cukup berjasa dan banyak menolong kita. Kalau kesombongan jenis kedua ini kita bawa ke dalam hubungan kita dengan Tuhan, maka itu pun akan merusak hubungan kita dengan-nya. Dia Sang Maha Kuasa dan Maha Penolong.
Di samping dua jenis kesombongan tadi, ada jenis kesombongan yang lain. Kesombongan yang berhubungan dengan sikap kita yang selalu ingin menonjolkan diri. Menonjolkan diri terhadap prestasi yang sudah kita lakukan, terhadap hasil yang kita capai, terhadap amal perbuatan baik yang kita lakukan. Sikap demikian, di dalam ajaran islam kita kenal sebagai sikap riak,sikap ingin menunjukkan apa yang telah kita capai. Sikap demikian akan cenderung menghabiskan waktu kita untuk sekadar menonjolkan apa yang telah kita capai,tanpa merasa perlu untuk berusaha mencapai hal-hal lain yang lebih berguna,dan mencapai prestasi yang lebih tinggi. Kita akan cenderung habiskan waktu kita secara membazir. Waktu yang sangat berguna untuk melakukan hal lain yang lebih perlu.
Ada kesombongan yang timbul sekedar untuk tunjukkan bahawa kita lebih baik dari yang lain, lebih berprestasi dari orang lain, tanpa melakukan kebaikan. Kalau kita mempunyai kesombongan yang demikian, maka waktu yang membazir akan jauh lebih banyak lagi. Kita akan menghabiskan waktu untuk menunjukkan sesuatu yang tidak ada. Kesombongan yang terakhir ini kadang-kadang muncul sebagai tindakan kita untuk menunjukkan bahawa kita lebih dari orang lain. Kita tunjukkan kelebihan ilmu kita, kekayaan kita, amal kita, padahal apa yang kita lakukan belum apa-apa.
TUHAN
Mari kita cuba menyelami kesombongan manusia-manusia moden yang dapat melakukan apa saja. Dari sikap ini kita dapat temukan kesombongan pertama, kesombongan akan kemampuan dan kekuatan kita. Sikap buat kita rasa mampu hadapi tiap masalah tanpa pertolongan orang lain dan pertolongan tuhan. Kesombongan menonjol di saat kita masih sihat,muda dan penuh kesempatan. Kesombongan berikutnya adalah kesombongan akan kebenaran pemikiran,langkah dan sikap kita. Kesombongan yang ketiga adalah kesombongan yang menganggap bahwa kita dapat berbahagia dan dapat mencapai tingkat kebahagian puncak.
Kita mempunyai kelemahan yang sangat menonjol,manusia sulit sekali untuk selalu berada di dalam keserasian atau harmoni,kerana manusia mempunyai kecenderungan,interest,piliha peribadi mampu mengroyahkan dan menggeserkan keserasian. Dia adalah Tuhan Yang Maha Adil dan sesungguhnya dia sumber keserasian dan harmoni. Ini ditambah dengan pengetahuan-Nya yang serba meliputi, menjadi sumber dari segala kebenaran. Sebagai manusia dihadapkan pada dua pilihan,kita akan berpegang hanya pada kebenaran kita yang relatif,kebenaran yang sesaat atau kita ingin capai kebenaran yang abadi,puncak,kebenaran yang dimiliki dan sumbernya ada pada Allah.
Ternyata kita perlu Dia,Tuhan Yang Maha Kuasa,Maha Benar dan Maha Kasih. Kita harus menyedari kekuatan,kebenaran dan kasih-Nya. Kita harus menyedari kehadiran-Nya sebagai Yang Maha Kuasa,Yang Maha Benar,Yang Maha Kasih. Kesedaran itu membawa kita mencapai sesuatu yang lebih daripada kehidupan yang biasa kita bayangkan. Kita perlu Tuhan kita perlu Dia sebagai sumber kekuatan di saat kita tidak mampu berbuat apa-apa. Dia sebagai sumber kebahagiaan dikala kita merasa kehilangan kebahagiaan.

MENJAGA NAMA BAIK ISLAM
Kita telah membahas dua hal yang sangat penting yang merupakan ajaran agama islam. Yang satu hubungan kita dengan Tuhan dan yang lain hubungan kita sesama manusia. Dua hal yang menjadi pokok ajaran agama kita: berhubungan baik dengan Tuhan dan sesama manusia. Tugas itu adalah tugas untuk menjaga nama baik agama kita,islam dan juga nama baik umat islam.
Cara menjaga nama baik sesuatu kelompok ialah pertama menjaga nama baik melalui hal-hal yang bersifat lahiriah dan berkaitan dengannya. Dan kedua, orang juga dapat melakukannya dengan menjaga kualitas kelompok tadi. Ini memang sesuatu yang baik dan merupakan salah satu cara untuk menunjukkan bahawa kita adalah termasuk umat islam.
Besar kemungkinan orang akan berkata”orang islam kenapa bersikap begitu”. Ini satu kemungkinan yang bakal keluar dari mereka yang masih merasa dekat dan kasihan kepada kelompok kita. Tetapi kemungkinan yang lebih jelek lagi dapat terjadi. Mereka yang tidak bersimpati pada umat islam akan menghubungkan sikap buruk kita, kehidupan kita yang kurang baik dan ajaran agama kita.
Dalam menjaga nama baik agama isam dan kelompok kita umat islam, kita dapat melihat sistem hubungan antara peribadi muslim lain dengan umat islam kita. Kalau kita hubungkan kembali dengan nama baik agama islam dan agama yang lain,kita akan dapat melihat kelompok mana yang baik. Suatu sikap zalim yang akan menindas ajaran islam sendiri. Sebaliknya kita melihat bagaimana sikap Khalil Taj seorang yang sedar untuk selalu bersikap ihsan,memberi dan menjaga suasana islami yang berkembang saat itu.

SABAR
Menjaga nama baik agama perlu dilakukan dengan yang benar dan amal. Ada dua pendekatan yang dapat kita ambil tentang hal ini. Pertama dengan melihat adakah ajaran kita terdapat perintah-perintah,yang mendorong untuk beramal. Kedua meihat apakah sistem kehidupan muslim memang mendorong kita untuk beramal.
Dengan hal ini kita dapat melakukan perbandingan dengan lebih terperincil lagi. Kita sepatutnya mensyukuri apa yang kita terima, banyak perintah Allah dalam ayat al-Quran yang mengajak kita untuk dapat bersyukur. Ini satu kunci bagaimana kita harus berprestasi. Selain itu,kita juga perlu kembangkan disiplin diri agar kita sedar untuk memanfaatkan waktu yang kita miliki. Kita dituntut untuk selalu tahu dan sedar akan waktu.
Sebagai contoh,penduduk desa hampir semua dari mereka merupakan orang muslim. Mereka mempunyai pekerjaan yang sangat sederhana tetapi mereka semua rajin solat sehingga mereka dapat melakukanya dengan baik. Saat pagi hari yang segar setelah waktu subuh dapat menjadi awal dari suatu kerja yang bermanfaat. Kita juga diharuskan untuk berkerja keras,tekun dan tanpa kennal lelah. Kita mengenal ajaran keja ini dari ayat al-Quran dan kehidupan Rasulullah.
Ketabahan dan sikap sabar perlu ade dalam diri kita,untuk menahan cubaan yang akan kita hadapi. Semua prestasi dan karya-karya besar memerlukan pengorbanan dan ketabahan. Demikain ajaran-ajaran agama islam yang mengajar kita untuk lebih berperestasi dalam menguasai sesuatu perkara.

IBADAT
Ibadat merupakan empat daripadanya dapat kita ambil dari rukun islam. Lima rukun islam yang kita kenal antaranya mengucap dua kalimah syahadat ini merupakan penyataan dan empat darinya merupakan ibadat iaitu sembahyang lima waktu,berpuasa dibulan ramadhan,keluar zakat dan tunai haji. Disamping itu ada satu lagi yang termasuk dalam kelompok ibadat ialah doa. Doa adalah memohon kepada Allah sesuatu kebaikan dan keampunan.
Ibadat adalah suatu rangka yang memungkinkan seorang muslim menunjukkan sikap yang benar,lebih dari umat yang lain. Ibadat digunakan sebagai seranan yang disediakan oleh Allah untuk berhubung dengan-Nya. Dengan mendekati Allah kepercayaan dan iman kita akan menjadi tebal dan hal ini akan tercermin dalam kehidupan kita berupa sikap yang lebih baik dan sempurna dari orang lain.
Kalau kita dekat dengan Tuhan kita dapat menyerahkan masalah dan boleh bergantung pada kekuatan dan kasih Ilahi-Nya. Sebaliknya kita tidak akan mudah berputus asa jikalau menerima cubaan daripada Allah. Seseorang yang beribadat dengan baik dan terus-menerus akan mempunyai kestabilan emosi yang lebih baik dari orang lain yang tidak beribadat. Kestabilan emosi yang baik mampu berperestasi secara terus-menerus dalam pelbagai bidang.
Dengan ibadat,seorang muslim akan mempunyai sarana untuk bersaing di dalam amal dan prestasi dengan orang lain,di samping mampu menunjukkan sikap yang benar dan bersaing ke arah kebaikan dalam perhubungan sesama manusia dan Allah. Hal ini merupakan peranan ibadat dalam mengaktualisasikan konsep-konsep ajaran islam dalam kehidupan seorang muslim.

SYARI’AH
Syari’ah tentang hukum-hukum agama dan penerapannya di dalam kehidupan peribadi maupun kehidupan masyarakat. Tujuan tertentu syari’ah untuk memberi kepastian dan rasa aman kepada masyarakat dalam melaksankan sesuatu tugasan. Malahan, syari’ah juga dapat menerapkan hukum-hukum islam untuk memastikan masyarakat hidup aman damai.
Hukum islam itu berdasarkan wahyu Allah yang terdapat dalam kitab suci al-Quran dan dibantu dengan sumber kedua sunnah rasulullah. Sesuatu hukum perlu bersandarkan pada asas keadilan yang perlu diberikan kepada masyarakat yang melaksanakan hukum tadi.
Islam juga tidak membezakan mereka yang berpangkat dan berkedudukan dengan mereka yang tidak memiikinya. Islam sangat teguh dalam memegang asas persamaan. Kita semua manusia tetapi lebih dari itu kita adalah bersaudara. Maka kita haruslah berbuat baik dan tolong-menolong sesama umat sendiri.

No comments:

Post a Comment